- Mengingkari salah satu rukun iman dan rukun Islam,
- Meyakini atau mengikuti akidah yang tidak sesuai dengan dalil syar‘i,
- Meyakini turunnya wahyu sesudah Al-Qur’an,
- Mengingkari autentisitas dan kebenaran isi Al-Qur’an,
- Melakukan penafsiran Al-Qur’an yang tidak berdasarkan kaedah-kaedah tafsir,
- Mengingkari kedudukan Hadits Nabi sebagai sumber ajaran Islam,
- Menghina, melecehkan dan merendahkan para nabi dan rasul,
- Mengingkari Nabi Muhammad saw. sebagai Nabi dan Rasul terakhir,
- Mengubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariat, seperti haji tidak ke Baitullah, salat fardu tidak lima waktu,
- Mengkafirkan sesama Muslim tanpa dalil syar‘i, seperti mengakafirkan muslim hanya karena bukan kelompoknya.
Di antara kriteria sesat yang menonjol sekarang adalah pengakuan menjadi nabi, menerima wahyu, dan kedatangan Malaikat Jibril. Lia Eden di Jakarta, Ahmad Mushaddeq di Bogor, Jawa Barat, dan seorang oknum kepala SD di Kabupaten Bungo, Jambi semuanya mengaku nabi.
...Di zaman Nabi Muhammad, seorang yang mengaku nabi dihukum bunuh...
Di zaman Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam, seorang yang mengaku nabi dihukum bunuh. Musailamatul Kazzab dan al-Aswad al-‘Insi dihukum bunuh karena keyakinan sesat mereka, mengaku sebagai nabi. Bahkan, Abu Bakar memerangi orang murtad dan orang yang enggan membayar zakat.
berikut beberapa aliran sesat di Indonesia:
1.Aliran Amanat Keagungan Ilahi di Palembang.
Tersiarnya kabar bahwa ada aliran sesat yang meresahkan masyarakat di Kota Palembang membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Selatan (Sumsel) terpaksa menerjunkan tim.
Pasalnya, aliran sesat yang menamakan dirinya Amanat Keagungan Ilahi (AKI), yang pengikutnya telah menyebar di Palembang, sudah kategori meresahkan masyarakat. Ketua MUI Sumsel KH Sodikun mengatakan, aliran AKI sudah diketahui MUI sejak lama bahkan sudah mencapai 15 tahun lebih perkembangannya. Sejak dulu isu indikasi paham ini sesat telah beredar, namun memang belum diteliti sejauh mana kesesatannya, karena masyarakat tidak menjelaskan secara konkret informasinya.
Namun, karena sudah banyak informasi bahwa aliran ini mengajarkan tidak lagi melakukan salat dan puasa tentunya sudah menyesatkan suatu kaum sehingga menjadi aliran sesat. Untuk itu, perlu dilakukan penindakan langsung kepada kaum yang menamakan dirinya AKI ini. “Aliran ini sudah menimbulkan keresahan dan kekhawatiran masyarakat sehingga perlu dilakukan penyelidikan.
Apalagi, aliran ini mengajarkan bahwa Islam tidak harus melaksanakan salat dan puasa.Padahal,salat dan puasa hukumnya wajib bagi mereka yang beragama Islam.Tentunya ini sudah menyesatkan,” ujarnya. Menurut dia, karena sekarang sudah diutarakan di media bahwa AKI memiliki paham tidak mewajibkan salat,ini bukan indikasi lagi dan jelas-jelas sudah sesat dan menyesatkan.
Karena sudah ada imamnya,jamaahnya dan ada titik daerah pembinaannya. MUI langsung turun ke lapangan untuk meneliti sejauh mana paham ini, apa benar tidak mewajibkan salat dan puasa, serta semua agama bisa bercampur dan lainnya. Karena, di Indonesia tidak ada berbagai agama itu bercampur. “Kita ingin di Sumsel jangan sampai ada aliran/paham yang meresahkan dan menyesatkan itu.
berikut beberapa aliran sesat di Indonesia:
1.Aliran Amanat Keagungan Ilahi di Palembang.
Tersiarnya kabar bahwa ada aliran sesat yang meresahkan masyarakat di Kota Palembang membuat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Selatan (Sumsel) terpaksa menerjunkan tim.
Pasalnya, aliran sesat yang menamakan dirinya Amanat Keagungan Ilahi (AKI), yang pengikutnya telah menyebar di Palembang, sudah kategori meresahkan masyarakat. Ketua MUI Sumsel KH Sodikun mengatakan, aliran AKI sudah diketahui MUI sejak lama bahkan sudah mencapai 15 tahun lebih perkembangannya. Sejak dulu isu indikasi paham ini sesat telah beredar, namun memang belum diteliti sejauh mana kesesatannya, karena masyarakat tidak menjelaskan secara konkret informasinya.
Namun, karena sudah banyak informasi bahwa aliran ini mengajarkan tidak lagi melakukan salat dan puasa tentunya sudah menyesatkan suatu kaum sehingga menjadi aliran sesat. Untuk itu, perlu dilakukan penindakan langsung kepada kaum yang menamakan dirinya AKI ini. “Aliran ini sudah menimbulkan keresahan dan kekhawatiran masyarakat sehingga perlu dilakukan penyelidikan.
Apalagi, aliran ini mengajarkan bahwa Islam tidak harus melaksanakan salat dan puasa.Padahal,salat dan puasa hukumnya wajib bagi mereka yang beragama Islam.Tentunya ini sudah menyesatkan,” ujarnya. Menurut dia, karena sekarang sudah diutarakan di media bahwa AKI memiliki paham tidak mewajibkan salat,ini bukan indikasi lagi dan jelas-jelas sudah sesat dan menyesatkan.
Karena sudah ada imamnya,jamaahnya dan ada titik daerah pembinaannya. MUI langsung turun ke lapangan untuk meneliti sejauh mana paham ini, apa benar tidak mewajibkan salat dan puasa, serta semua agama bisa bercampur dan lainnya. Karena, di Indonesia tidak ada berbagai agama itu bercampur. “Kita ingin di Sumsel jangan sampai ada aliran/paham yang meresahkan dan menyesatkan itu.
demikian saya ungkit satu dari ratusan aliran sesat di Indonesia,semoga anda tidak terjerumus ke dalam kelompok mereka dan kita senantiasa menjadi pengikut Nabi Muhammad saw,yang senntiasa menjalankan sunnah beliau.Amiin